EKOLOGI ARSITEKTUR
Bangunan merupakan kulit ketiga dari manusia yang harus melakukan fungsi-fungsi pokok; bernafas, menguap, menyerap, melindungi, menyekat dan mengatur (udara, kelembaban, kepanasan, kebisingan, kecelakaan, kegunaan, dan lain-lain). Bangunan merupakan sistem yang dinamis terbuka dan yang selalu mengatur hubungan antara bagian dalam dan bagian luar bangunan tersebut.
Namun, pembangunan sekecil apa pun akan memiliki dampak pada perubahan lingkungan. Maka, pembangunan tersebut harus berlandaskan pada wawasan lingkungan dan memanfaatkan potensi alam semaksimal mungkin sehingga tercipta pembangunan yang produktif dan meningkatkan interaksi yang menguntungkan antara alam dan pembangunan.
Apa itu Ekologi Arsitektur?
Ekologi Arsitektur merupakan sebuah konsep yang memadukan ilmu lingkungan dan ilmu arsitektur. Ekologi Arsitektur memiliki orientasi utama pada model pembangunan yang memperhatikan keseimbangan lingkungan alam dan lingkungan buatan yang harmonis antara lingkungan, manusia dan bangunan (Yuliani, 2013).
Heinz Frick menekankan bahwa eko-arsitektur adalah konsep berarsitektur yang;
- Holistis, berhubungan dengan sistem keseluruhan, sebagai suatu kesatuan yang lebih penting daripada sekedar kumpulan bagian.
- Memanfaatkan pengalaman manusia (tradisi dalam pembangunan) dan pengalaman lingkungan alam terhadap manusia.
- Pembangunan sebagai proses dan bukan sebagai kenyataan tertentu yang statis
- Kerja sama antara manusia dengan alam sekitarnya demi keselamatan kedua belah pihak.
Tujuan dari Ekologi Arsitektur (desain ekologis) adalah menciptakan sebuah bangunan atau lingkungan binaan yang menggunakan energi, air dan sumber daya lain seefisien mungkin, melindungi kesehatan penghuni dan meningkatkan produktivitas pengguna serta mengurangi limbah, polusi dan degradasi lingkungan.
Apa itu Desain Ekologis?
Desain Ekologis (Eco design) adalah penerapan Teori Ekologi Arsitektur terhadap perencanaan dan perancangan suatu bangunan. Desain Ekologis (Eco design) diartikan oleh Sim Van Dar Ryn dan Stewart Cohen sebagai, “Segala bentuk dari desain yang meminimalisasi dampak kerusakan lingkungan dengan cara mengintegrasikan (desain) dengan proses kehidupan”. Terdapat lima prinsip Eco-design yang diajukan oleh Sim Van Dar Ryn dan Stewart Cohen;
- Solusi yang tumbuh dari tempat/tapak,
- Desain penuh informasi perhitungan ekologis,
- Mendesain dengan alam,
- Semua orang adalah desainer,
- Memperlihatkan alam.
Desain ekologis menciptakan bangunan hijau yang menurut Brenda dan Robert Vale (1996), akan memiliki prinsip-prinsip sebagai berikut;
Hemat energi
Menjalankan secara operasional suatu bangunan dengan sedikit mungkin menggunakan sumber energi yang sudah sangat langka atau membutuhkan waktu yang lama untuk menghasilkannya kembali.
Memanfaatkan kondisi dan sumber energi alami
Melalui pendekatan Green architecture dan Bioclimatic design, bangunan menyesuaikan dan beradaptasi dengan iklim, lingkungan dan keadaan sekeliling baik saat perencanaan, pembangunan dan pengoperasian.
Menanggapi keadaan tapak pada bangunan
Perencanaan mengacu pada interaksi antara bangunan dan tapak. Hal ini dimaksudkan keberadaan bangunan, baik dari segi konstruksi, bentuk dan pengoperasian bangunan tidak merusak lingkungan sekitar. Sehingga, jika nanti bangunan sudah tidak terpakai, tapak asli masih ada dan tidak banyak berubah.
Memperhatikan pengguna bangunan
Dalam merancang bangunan harus memperhatikan semua pengguna bangunan dan memenuhi kebutuhan, kesehatan dan kenyamanan pengguna bangunan.
Meminimalkan sumber daya baru
Suatu bangunan seharusnya dirancang dengan mengoptimalkan material yang ada dan tidak berbahaya bagi ekosistem dengan meminimalkan penggunaan material baru, di mana pada akhir umur bangunan dapat digunakan kembali untuk membentuk tatanan arsitektur lain.
Holistik
Suatu bangunan harus memiliki pemikiran yang menyatakan bahwa sistem alam semesta, baik yang bersifat fisik, kimiawi, hayati, sosial, ekonomi, mental-psikis dan kebahasaan serta segala kelengkapannya harus dipandang sebagai sesuatu yang utuh dan bukan merupakan kesatuan dari bagian-bagian yang terpisah.
Leave a reply